Minggu, 08 Juli 2012

Konservasi Kawasan Balai Pemuda Surabaya

Lokasi
Balai pemuda surabaya terletak di Jl. Gubernur Suryo No.15 Embong Kaliasin Genteng Surabaya.




Tinjauan Historis
  • 1907 – 1945 (De Simpangsche Societeit)
Milik suatu perkumpulan orang-orang Belanda bernama “De Simpangsche Societeit”. Pusat tempat rekreasi orang-orang Belanda untuk pesta ria, dansa, juga sebagai tempat bowling, dsb.
  • 1945 (De Simpangsche Societeit)
Gedung ini kemudian dikuasai oleh Arek-arek Suroboyo yang tergabung dalam Pemuda Republik Indonesia (PRI),sekaligus merupakan MARKAS PEMUDA Arek-arek Suroboyo. Dengan perlawanan yang sengit dari tentara Belanda, maka Arek-arek Suroboyo mundur dan akhirnya gedung ini dikuasai oleh tentara Belanda.
  • 1950 (De Simpangsche Societeit)
Pada saat Indonesia sudah merdeka, Arek-arek Suroboyo masuk ke kota dan Gedung ini dikuasai oleh Penguasa Militer Propinsi Jawa Timur dan sebagai pelaksana Penguasa Militer adalah KMKB Surabaya.
  • 1957 (De Simpangsche Societeit)
Dalam rangka pembebasan Irian Barat, Gedung dan seluruh inventarisnya oleh Penguasa Militer Propinsi Jawa Timur di serah terimakan kepada Ketua Dewan Pemerintah Daerah Kota Praja Surabaya. Bertindak sebagai Penguasa Militer Daerah Propinsi Jawa Timur adalah Panglima Tentara Teritorium V/Brawijaya selaku Penguasa Militer atas Daerah Propinsi Jawa Timur no: KKM. 1223 / 12 / 1957 tanggal 10 Desember 1957.
  • 1957 (De Simpangsche Societeit)
Pada tanggal 12 Desember 1957 di serah terimakan, selaku Komandan KKMB Surabaya Bapak Letkol. SOERIJOTO NRP: 13683 kepada Bapak R. ISTIDJAB Ketua Dewan Pemerintah Daerah Kota Praja Surabaya.
  • 1957 (Balai Pertemuan Umum/Balai Pemuda)
Pemerintah Daerah akan mengusahakan EKSPLOITASI nya sebagai Balai Pertemuan Umum dengan nama BALAI PEMUDA. Sesuai dengan fungsinya sebagai pertemuan umum, Balai Pemuda digunakan untuk kegiatan-kegiatan pertemuan, pesta, rapat,dsb kepada pihak yang ingin menggunakannya.
  • 1965 (Balai Pemuda)
Tak kalah pentingnya, BALAI PEMUDA juga menampung kegiatan para pemuda juga dipergunakan sebagai sekretariat sekaligus markas FRONT PEMUDA. Pada awal Orde Baru dipergunakan sebagai markas KAMI dan KAPPI dalam menumpas G30S/PKI.
  • 1971 – 1972 (Balai Pemuda)
Gedung sebelah timur mengalami kerusakan. Oleh Walikotamadya Surabaya R.SOEKOTJO diambillah kebijakan untuk mengubah gedung ini dan selesai awal tahun 1972 terwujudlah gedung BALAI PEMUDA MITRA.
  • 1974 (Balai Pemuda)
Dipergunakan sebagai sekretariat Federasi Pemuda Indonesia dan KNPI dengan segala Kegiatannya.
  • 1979-1980 (Balai Pemuda)
Diadakan pemugaran gedung sebelah barat dan selesai tahun 1980, tidak terjadi perubahan bentuk gedung sehingga nilai sejarahnya masih terlihat seperti aslinya.
  • 1980 (Balai Pemuda)
Gedung yang terletak strategis di jantung kota ini berdiri dengan megah yang didalamnya ada riwayat sejarah Arek-arek Suroboyo. Berkiprahnya para pemuda yang menggunakan gedung ini untuk kegiatan-kegiatan sosial. Juga digunakan sebagai pusat kegiatan apresiasi seni dan budaya seniman/seniwati Surabaya.
  • 1980 - sekarang (Balai Pemuda/DKS & PPKS/BMS)
Disebelah utara diberikan tempat untuk Dewan Kesenian Surabaya oleh Walikotamadya. Sebagai Pusat Pagelaran Kesenian Surabaya (PPKS). Termasuk pusat pembinaan seniman/seniwati muda yang tergabung dalam Bengkel Muda Surabaya (BMS) dan Akademi Seni rupa Surabaya (AKSERA). Karena Balai Pemuda merupakan salah satu Dinas penghasil PAD,maka kegiatan pokok dari gedung balai pemuda adalah dengan cara menyewakan gedung kepada masayarakat dengan berbagai tujuan, antara lain untuk : Resepsi Pernikahan, Seminar, Pameran, Audisi Seni, Pagelaran Musik dll.

Kondisi Bangunan
Secara fisik kondisi bangunan sekarang rusak parah,karena pernah mengalami kebakaran besar sehingga hampir seluruh badan bangunan rusak terbakar.








Tahap Konservasi Balai Pemuda Surabaya
1. Analisa Bangunan Lama
Mengingat besarnya kerusakan yang terjadi setelah kebakaran sehingga tidak hanya mempengaruhi estetika bangunan , tetapi juga kekuatan struktur bangunan, maka jenis konservasi yang digunakan adalah demolisi atau merombak total.

Dalam tahap untuk mendemolisi , maka dipelajari terlebih dahulu mengenai fisik bangunan awal meliputi :

Atap :
Kombinasi atap pelana, kubah, perisai, dan tower bertbentuk bulat

Lisplank :
Variasi ukiran kayu pada lisplank

Pintu dan Jendela :
Konstruksi busur, dan rolak bata ekspose

Kolom
Motif utama dorik untuk struktural, dan palister untuk non struktural

Dinding
konstruksi pemikul bata

Lantai
Tegal 30x30

2. Perancangan
Bangunan akan tetap di pertahankan fungsinya yaitu sebagai tempat pagelaran seni dan budaya tradisional maupun modern.
  •  Konsep bentuk dan penataan masa
  • Site Plan

  • Lantai 1
  •  Lantai 2
  •  Lantai 3
  •  Lantai 4
  •  Potongan 1
  •  Potongan 2
  •  Perspektif 1
  •  Perspektif 2
 
 
Sumber :